Ini merupakan tulisan Fikki yang ketiga di
sumbercerita.com, meskipun saat ini aku menggunakan alamat email yang
berbeda daripada biasanya karena alamat tersebut sedang dalam perbaikan
dan seingatku, dulu tidak harus punya account di situs ini untuk dapat
menulis cerita, cukup langsung mengirim lewat email.
Kali ini juga bukan kisahku sendiri yang akan kuceritakan, tapi
tentang Wen, temanku di kota N dulu, yang sekarang telah duduk di kelas
II SMP, ketika aku bertemu beberapa waktu yang lalu saat aku berkunjung
ke tempat pamanku di sana. Meski saat itu hubungan antara keluargaku
dan keluarganya sedang tidak begitu baik karena ada masalah, tapi kami
sempat bertemu dan mengobrol banyak tentang dirinya, sehingga aku dapat
menuliskannya dalam beberapa cerita, di antaranya adalah yang berikut
ini.
*****
Menurut Wen, sepeninggalku dari sana, banyak kejadian yang
dialaminya, terutama mengenai kehidupan seksualnya. Salah satunya
adalah kejadian ini yang terjadi hampir setahun lalu. Menurutnya waktu
itu dia baru saja disunat, dan setelah sembuh, banyak teman yang
menggodanya agar mencoba memakai 'burung'nya untuk melakukan hubungan
seks, menurut mereka sebagai 'pemanasan' atau 'percobaan' atau apalah
istilahnya. Demikian pula di sekolah, banyak teman-temannya yang
menawarinya hal-hal yang berbau seks, terutama majalah porno,
cerita-cerita stensilan, VCD BF dan lain sebagainya. Wen mengganggapnya
biasa saja, karena anak baru gede pasti begitu, demikian pula dirinya,
kadang-kadang dia juga onani kalau sedang bernafsu, apalagi kalau soal
melakukan seks, dia pernah juga melakukannya meskipun tidak normal
seperti dalam "berburu burung".
Keluarga Wen terdiri dari empat orang, yaitu orang tua, kakak cewek
satu-satunya, Ris namanya yang masih duduk di kelas II SMU, dan Wen
adalah bungsu. Papa dan Mamanya adalah PNS. Sebuah keluarga yang
bahagia sebenarnya, hanya saja banyak orang yang bilang bahwa mamanya
agak gila dan sering kambuh jika keinginannya tidak terpenuhi. Tetapi
meski begitu Mamanya sangat menyayanginya, sehingga Wen tumbuh menjadi
anak yang manja dengan Mamanya.
Waktu itu bertepatan dengan ulang tahun Mamanya, setelah pesta
kecil-kecilan yang dilakukan sepanjang sore hingga malam, seluruh
anggota keluarga Wen minum suplemen makanan untuk menjaga kesehatan dan
capeknya cepat hilang, meski besoknya hari Minggu, karena biasanya hari
itu malah banyak acara terutama acara keluarga. Namun efek yang
dirasakan Wen agaknya lain, dia jadi enggak bisa tidur, sudah tiduran
beberapa lama tetap saja dia tidak bisa memejamkan matanya. Akhirnya
dia mencoba onani saja biar capek sekalian tapi bisa cepat tidur dan
istirahat, seperti yang hari-hari biasa dia lakukan onani bila tidak
bisa tidur.
Wen melepasakan seluruh pakaiannya seperti biasa, agar tidak
terkena cipratan sperma, sebagai gantinya diambilnya sapu tangan untuk
tempat menampung keluarnya sperma nantinya. Kemudian dia telanjang,
diranjang dan diletakkannya saputangan diatas perutnya dan dia mulai
meremas kelaminnya, mengocok penisnya pelan-pelan, diselingi mengusap
dadanya sambil membayangkan film-film porno yang pernah ditontonnya
atau mengingat apapun yang dapat menimbulkan nafsunya. Hingga tak lama
kemudian mulai dia mempercepat kocokannya karena nafsunya sudah
membumbung dan rasanya spermanya juga mau segera keluar, tiba-tiba dia
mendengar langkah kaki menuju kamarnya. Sudah begitu dia baru ingat
kalo lupa mengunci pintu, mau menuju pintu untuk mengunci langkah itu
sudah didepan pintunya, tanpa pikir panjang diapun langsung menutupi
tubuhnya dengan selimut, karena paling-paling yang datang Mamanya.
Ternyata benar Mamanya, Wen pun pura-pura tidur dengan agak
memicingkan mata agar bisa memperhatikan apa yang dilakukan Mamanya,
meski penisnya bekedut-kedut karena mau keluar sperma dia coba
menahannya. Mamanya menuju ke ranjangnya, dan duduk ditepi kemudian
mencium keningnya, terus berusaha merapikan selimutnya. Saat itulah
terlihat penis Wen yang tegang terlihat Mamanya.
"Loh anak ini kok tidur telanjang sih", gumamnya.
"Kontolnya mengacung menantang lagi", sambil memperhatikan anak lelakinya itu.
Wen diam saja.
"Ehm ini keluar cairannya lagi", katanya lagi sambil memegang penis Wen.
Saat itulah Wen pura-pura terbangun.
"Ada apa Ma?", tanya Wen pura-pura terkejut dan menutupi tubuhnya dengan selimut.
"Kamu itu lho, tidur kok gak pake baju, emang kepanasan, nanti
malah masuk angin lagi, apa kamu memang lagi main-main dengan kontolmu
itu?", tanya mamanya memberondong.
"Iya Ma, Wen mau onani, tapi keburu Mama datang", Wen tidak bisa mengelak.
"Tadi Wen gak bisa tidur sih Ma"
"Ooo begitu, ya sudah kalau begitu biar Mama bantu", sambil berusaha meraih dirinya.
"Tapi, enggak usah Ma, entar.."
"Nggak usah tapi-tapian", potong mamanya.
Tangannya pun sudah meraih penis Wen dan mulai mengocoknya. Wen
hanya bisa diam dan keheranan dengan apa yang dilakukan mamanya, hingga
tak lama kemudian sudah terdengar desisnya yang tak jelas dari mulut
Wen.
"Wen, kontolmu besar juga ya?", puji mamanya.
"Dikocokin sama Mama enak ya?".
Wen hanya mengangguk dan menatap langit kamar sambil membuka mulutnya mengeluarkan desisan.
"Kalo mama beginikan, gimana?", katanya seraya mendekatkan
kepalanya ke selangkangan Wen dan memasukkan penis anaknya itu ke
mulutnya, dikulum beberapa saat kemudian dihisapnya dalam-dalam sebelum
menjilatinya.
Kali ini Wen tidak hanya mendesis tapi bersuara meski ditahannya sehingga tak jelas didengar,
"Ma enak banget Ma, ah uhh", gumamnya sambil berkelojotan,
menggoyang pinggulnya ke kanan dan ke kiri, sementara nafasnya memburu
tak beraturan.
"Ehm ehm, ternyata begini ya? yang dilakukan mama dan anaknya?"
Tiba-tiba suara papanya sudah ada di belakang meraka, mereka tak menyadari karena terlalu keasikan.
"Papa.." ucap Wen dan mamanya hampir bersamaan.
"Ini Pa, anakmu kan sudah gede nih, belum tahu namanya seks, jadi
mama coba ajari biar gak kuper sekalian ngetes normal nggak dia", kata
Mamanya.
"Ooo gitu, tapi kok sampai kayak gitu"
"Biar dia juga punya pengalaman, kan lebih baik kita yang
memberitahu, daripada orang lain yang mengajarinya entar malah salah",
jelas mamanya sambil melanjutkan mengulum penis anaknya itu.
"Ya sudah, biar Papa lihat", meski begitu terlihat celana kolornya agak menonjol tidak seperti biasanya.
Agaknya papanya juga terangsang melihat apa yang dilakukan Mama dan
Wen atau memang sedang bernafsu ingin bersetubuh. Kemudian dia
mendekatkan mulutnya ke kepala Mama.
"Ma, sebenarnya Papa juga pingin", bisiknya.
"Papa sudah terangsang nih"
"Ya gantian ya Pa", jawab Mama.
Sementara Wen yang dari tadi hanya mendengarkan saja sudah nggak
tahan spermanya mau keluar, hingga kemudian diapun memberitahu mamanya.
"Ma, Wen mau keluar nih"
"Tahan dulu", mamanya mengeluarkan penisnya dari mulutnya, kemudian
dia melepaskan daster tidurnya, kemudian BH-nya dan terakhir celana
dalamnya.
Melihat itu Papanya langsung protes.
"Ma, apa-apaan sih kok ikutan telanjang juga?"
"Lho pa, kan sekalian, biar dia tahu semuanya, Papa sekalian sini deh"
"Ma, Wen kan anak kandungmu, masak kamu mau melakukan sama dia", sambil mendekati istrinya.
"Pa, biar dia tahu, lagian hari ini ulang tahun mama, sekali ini saja deh Pa", rayu mama.
"Mama memang gila, tapi terserah mama deh"
"Thanks Pa", ucap mama, sambil mencium suaminya.
"Papa mau kan sekalian melakukannya disini?".
Tanpa menunggu jawaban dari suaminya dia merebahkan tubuhnya telentang di ranjang di hadapan dua laki-laki itu.
"Wen, sini sayang, gantian ini tetek Mama kamu isep ya"
Wen segera menyodorkan kepalanya ke dada Mamanya, terus mulai
menghisap payudara mamanya yang sudah agak kencang karena sudah mulai
terangsang. Sedangkan Papanya sekarang sudah melepas celananya sehingga
telanjang juga.
"Pa, Mama dikerjain dong", pintanya.
Papanya pun langsung menuju ke arah selangkangannya dan mulai
menjilatinya, bahkan kadang-kadang menghisapnya, sehingga suasana
semakin panas saja. Mamanya yang mulanya hanya mendesis ringan tak
jarang mengeluarkan jeritan kecil saat vaginanya dihisap suaminya,
sambul tangannya sibuk meremas pantat Wen dan juga mengocok penis Wen
agar tetap menegang.
"Ah ah uh Pa, sebentar Pa beri kesempatan Wen dulu Pa", kata Mama tertahan.
"Biar Wen merasakan memek mamanya Pa".
Papanya pun segera bergeser. Demikian pula dengan Wen.
"Wen, sayang, dulu kamu lahir dari lubang ini, sekarang coba kamu rasakan nikmatnya memek Mama!", ucap Mama.
"Sekarang masukkan kontolmu ke lubang Mama Ya Wen, Mama sudah nggak tahan nih!"
"Ya, Ma", ujar Wen sembari mengarahkan penisnya yang mengacung ke selangkangan Mamanya.
Setelah tepat di depan lubang vagina Mamanya didorongnya penisnya
agar masuk, tapi "Sret" penis Wen meleset, karena memang bibir vagina
mamanya sudah agak licin setelah dijilati Papanya, kemudian dicobanya
lagi, gagal lagi, hingga kemudian dia dibantu Papanya.
"Coba Papa bantu", katanya sambil memegang penis Wen dan mengarahkan ke vagina istrinya
"Sekarang dorong kontolmu, Wen!".
Dan "Bless" penis Wen masuk ke vagina mamanya.
"Ahh.." hampir bersamaan suara Wen dan Mamanya mendesah merasakan sensasinya.
"Sekarang maju mundurkan kontolmu di memek mama sayang", pinta Mamanya.
Wen pun langsung tancap gas, dimaju mundurkannya penisnya,
mula-mula pelan-pelan kemudian semakin agak cepat, membuat mamanya
semakin mendesak keenakan.
"Gimana sayang rasanya, sayang?"
"Enak banget Ma", jawab Wen sambil mendengus.
Papanya pun mulai beraksi lagi, disodorkannya penisnya ke mulut mamanya yang sedang menikmati kocokan penis anaknya.
"Ma, sekarang sambil isep kontol Papa dong".
Mama pun langsung memasukkan penis suaminya itu ke mulutnya.
Melihat adegan yang dilakukan Papa dan Mamanya tersebut membuat Wen
semakin terangsang, sehingga dia semakin mempercepat kocokannya di
vagina Mamanya, sehingga terdengar bunyi ketika pahanya bertatapan
dengan paha mamanya yang mekangkang. Mamanya juga tak segan-segan
mendesah atau menjerit kecil ketika dia keenakan, demikian pula papanya
yang berulang kali mendengus panjang ketika penisnya dihisap istrinya,
demikian pula Wen yang terus mengocok penisnya di vagina Mamanya.
"Terus sayang, cepat sedikit sayang, Mama Mau keluar nih", kata Mamanya mendesah.
Wen pun agak mempercepat kocokannya, Terlihat Mamanya kelojotan,
goyang kanan, dan ke kiri memainkan pinggulnya sambil terus mengulum
penis Papa. Sesaat kemudian Mamanya merapatkan pahanya sehingga
menjepit tubuhnya. Wen merasakan ada cairan hangat yang keluar dari
dalam vagina mamanya, tapi dia tidak peduli, dia terus memaju-mundurkan
penisnya, hingga mamanya kelihatan melemas.
"Ma, aku mau keluar Ma", tiba tiba Wen berteriak.
"Tahan Wen, jangan dikeluarkan di dalam, biar Mama isep lagi saja"
Wen segera menarik keluar penisnya dari vagina mamanya, "Plub"
terdengar suara penisnya keluar dari vagina Mamanya, terlihat penisnya
yang memerah berkilat-kilat karena terkena cairan vagina Mamanya.
"Pa, ganti posisi Pa", katanya sambil bangkit dari telentangnya.
"Sini wen kamu ganti yang telentang"
Wen pun jadi telentang, penisnya yang mengacung itupun langsung
dikulum oleh mamanya, sementara Papanya mengambil tempat di belakang
Mamanya dan langsung memasukkan penisnya ke vagina istrinya dari
belakang.
"Ughk", desah mamanya ketika penis suaminya memasuki vaginanya.
Papanya kemudian terus mengocokkan penisnya.
Sementara hanya bisa mendesah dan bersuara "ah uh ugh" ketika
Mamanya menghisap penisnya semakin panjang saja, hingga dia tidak bisa
menahan keluarnya spermanya lagi.
"Ma, ah uh ahk Ma aku keluar.., Maa.."
Seiring menyemburnya cairan putih kental dari penisnya, banyak
sekali spermanya yang keluar di mulut mamanya yang langsung ditelan
Mamanya, bahkan sampai ada yang keluar dari mulutnya, sedangkan yang
masih tertinggal di penisnya dijilati Mamanya sampai bersih tak
tersisa. Wen pun mulai melemas.
"Ma, enak banget Ma", desah Wen.
Mamanya memberikan isyarat kedipan matanya dan mencium bibirnya dengan mesra.
Tak lama kemudian Papanyapun mencabut penisnya dari vagina mamanya
itu dan mengacungkan didepan mulutnya, dan dengan sedikit kocokan
keluarlah cairan putih kentalnya yang menyembur ke wajah istrinya
bahkan ada yang mengenai wajah Wen, sebagian masuk ke mulut istrinya
dan ditelannya, kemudian Mama mengulum dan menghisap penis suaminya itu
dan dibersihkannya penisnya dari sisa sperma yang masih menempel,
sedangkan yang ada di wajahnya diratakannya dengan mengusap wajahnya
hingga kelihatan bersih. Terlihat Papa dan mamanya puas dengan apa yang
baru saja dilakukannya.
Dengan masih telanjang ketiganya kemudian terbaring kelelahan,
kemudian mereka berpelukan bertiga, Wen yang berada ditengah-tengah
Papa dan Mamanya merasa kebahagiaan yang luar biasa saat itu dan
akhirnya ketiganya ketiduran hingga keesokan harinya. Benar-benar malam
yang penuh kenikmatan. Begitu seperti yang diceritakan Wen kepada
Fikki.
Aku hanya bisa berkata, "Gila..!".
UNTUK INFO PEMESANAN HUB :
BalasHapusTELEPON : 081217475797
SMS : 085799717774
BBM : 2B3813ED
OBAT PERANGSANG CAIR DENGAN REAKSI SUPER CEPAT
Perangsang cair blue wizard merupakan perangsang dari Jerman yang terbukti memiliki reaksi super cepat jika dibandingkan dengan obat perangsang yang lebih dulu beredar di pasaran. Produk ini merupakan suatu cairan perangsang yang dibuat sebagai penyempurna yang mengutamakan kualitas serta kepuasan bagi siapapun yang mengkonsumsinya. Blue wizard cair terbukti super cepat untuk membangkitkan gairah seksual dalam berhubungan intim, terlebih bagi mereka yang sudah mengalami menepouse atau sulit sekali terangsang.
Perangsang ini merupakan solusi efektif untuk membuat perempuan terangsang serta menambah gairah atau rasa buas ketika berada di ranjang serta terbukti spontan dan cepat membuat wanita semakin bernafsu setelah mengkonsumsi perangsang cair ini.
Perangsang wanita ini tidak berbau, berasa, dan berwarna ketika di campur dengan minuman apapun. Satu botol blue wizard cair bisa di pakai 3-5 kali. Akan tetapi untuk lebih jelas bagaimana cara penggunaan cairan ini simak penjelasanya di bawah.
Manfaat menggunakan perangsang cair :
@#>> Meningkatkan gairah sex langsung terangsang.
@#>> Reaksi blue wizard sangat cepat.
@#>> Membuat perempuan mudah klimaks.
@#>> Meningkatkan rangsangan pada bibir vagina tanpa anda sentuh.
@#>> Meningkatkan aliran darah ke daerah kelamin, memaksimalkan kendurnya klitoris.
@#>> Keinginan untuk berhubungan intim lebih tinggi.
@#>> Lebih sensitif dan ingin sekali di pegang khususnya pada area sensitif wanita.
Kelebihan perangsang blue wizard ketimbang yang lain :
Reaksi Lebih Cepat.
Bikin Merangsang Wanita.
Menaikan Libido Wanita.
Menambah Gairah Wanita.
Bikin Gatal Pada area Vagina.
Bikin Wanita Ingin Sex.
Tidak memiliki rasa, bau dan warna.
Cara mengguankan blue wizard yang betul :
Ambil 1 gelas minuman yang mengandung soda seperti fanta, sprite, coca cola dan campurkan 10-15 tetes cairan blue wizard tersebut kedalam gelas, kemudian goyangkan secara pelan agar cairan tersebut larut secara sempurna. Setelah itu berikan kepada pasangan anda.
Jangan pernah menggunakan minuman seperti kopi, teh, susu ataupun air kelapa karena reaksi dari obat tersebut akan hilang dan bersifat netral.
Setelah pasangan anda mengkonsumsi perangsang cair tersebut pancinglah menggunakan kata-kata yang menjurus ke hal-hal yang berbau sex, dan berikan sentuhan yang halus untum membuat gaurah dalam diri mereka semakin naik. Jika anda perhatikan dia mulai tidak tenang itulah reaksi yang di hasilkan dari produk ini. Selanjutnya terserah anda dan pasangan.
Buktikan segera keampuhan obat perangsang ini, dan bahagiakan pasangan anda dengan cara berikan kepuasan sex secara maksimal. Perangsang cair ini merupakan obat penambah gairah kelas dunia yang banyak di gunakan oleh bintang film porno ternama.
Best sangat cerita ni.. Buatkan saya nak baca tiap hari..
BalasHapusTumpang Iklan
Besarnya bang...
Betul ke ni?. Sedapnya bang...
>>>Enlargexl:Besarkan Zakar dan Panjangkan Zakar Semula Jadi! <<<
jual obat aborsi
BalasHapusobat penggugur kandungan
obat telat bulan